SETELAH banyak menelan korban, sedikitnya 79 perilntasan kereta api (KA) di Kabupaten Cirebon, tidak memiliki palang pintu kini diperhatikan. Seperti di perlintasan KA Desa Ujungsemi, Kecamatan Kaliwedi yang belum lama ini menelan 5 korban jiwa. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cirebon AKBP. Hero Henrianto Backhtiar, belum lama ini meresmikan rambu-rambu pemasangan palang pintu KA di tempat tersebut.
Menurutnya, gara-gara tidak dilengkapi dengan palang pintu KA, membuat jalur tanpa palang pintu menjadi rawan kecelakaan lalu lintas (laka-lantas).
"Untuk mengantisipasi atau setidaknya mengurangi terjadinya laka-lantas tersebut kami berupaya memasang palang pintu di sejumlah perlintasan yang dinilai rawan," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cirebon AKBP. Hero Henrianto Bachtiar, usai meresmikan pemasangan palang pintu KA di perlintasan KA Desa Ujungsemi, Kecamatan Kaliwedi yang belum la-ma ini menelan 5 korban jiwa, kemarin.
Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu tersebut, Polres Cirebon mela-kukan pemasangan pintu perlintasan kereta api di sejumlah titik rawan kecelakaan yang selama ini dianggap membahayakan pengguna jalan. Hero yang didampingi Kasatlantas, Ajun Komisaris Polisi Edwin mengakui, perlintasan KA di Kaliwedi tersebut sangat membahayakan para pengguna jalan, apalagi, mereka yang baru melewati perlintasan itu.
Hero menyebutkan, pemasangan palang pintu merupakan program kepedulian sosial atau corporate social responsibility (CSR) melalui Polda Jawa Barat. Upaya tersebut sebagai langkah antisipasi kecelakaan lalu lintas.
Pemasangan palang pintu terse-but diilhami setelah terjadinya peristiwa kecelakaan diperlintasan tak berpintu di Kaliwedi yang menewaskan lima penumpang minibus jenis APV beberapa waktu lalu.
Langkah pemasangan pintu perlintasan, lanjutnya, merupakan antisipasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di perlintasan yang tidak berpintu. "Ini merupakan bentuk kepedulian kepolisian, terhadap keselamatan pengguna jalan", ucapnya.
” Pemasangan palang pintu terse-but, merupakan bentuk keperdulian kepolisian, terhadap keselamatan pengguna jalan. CSR melalui Polda Jabar tidak hanya memperbaiki atau membangun gedung sekolah, namun, untuk pengadaan palang pintu kereta api bagi perlintasan tak berpalang pintu.
Dari 13 titik perlintasan KA tak berpalang pintu paling rawan yang telah dipasang baru empat buah, masing-masing di Klangenan, Kaliwedi, Astanajapura dan daerah Pabedilan. Yang disegerakan dipasang itu perlintasan-perlintasan KA di jalan-jalan poros sementara lainnya segera dipasang menyusul, katanya.
Menurut Hero, ide pengadaan palang pintu KA, tersebut muncul karena, banyaknya warga yang meninggal dunia akibat tertabrak KA di perlintasan tanpa palang pintu. Sedangkan di Kabupaten Cirebon sangat banyak perlintasan tak berpalang pintu, terutama di pelosok desa, padahal ramai dilewati pengguna jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Sukma Nugraha yang biasa dipanggil Agas, menga-takan, mulai tahun 2012 ini akan me-masang rambu-rambu lalu lintas di 79 perlintasan KA yang tak berpintu. Akan lebih efektif lagi. Apabila didukung PT KAI dengan pemasangan rambu-rambu untuk kereta di setiap perlintasan tak berpalang pintu.
Sementara itu, Siti Fatimah, warga Desa Gua Kidul, Kecamatan Kaliwedi mengaku sangat berterimakasih atas adanya pemasangan palang pintu KA tersebut. "Jelas ini sangat berguna, terutama bagi pengendara yang baru melewati perlintasan tadi. Kadang ada teman atau saudara yang belum tahu situasi perlintasankan berbahaya," katanya.
http://beritainvestigasi.com/ctr/berita/berita-kriminal-79-Perlintasan-KA-Tak-Berpintu--Kini-Diperhatikan/631
Menurutnya, gara-gara tidak dilengkapi dengan palang pintu KA, membuat jalur tanpa palang pintu menjadi rawan kecelakaan lalu lintas (laka-lantas).
"Untuk mengantisipasi atau setidaknya mengurangi terjadinya laka-lantas tersebut kami berupaya memasang palang pintu di sejumlah perlintasan yang dinilai rawan," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cirebon AKBP. Hero Henrianto Bachtiar, usai meresmikan pemasangan palang pintu KA di perlintasan KA Desa Ujungsemi, Kecamatan Kaliwedi yang belum la-ma ini menelan 5 korban jiwa, kemarin.
Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu tersebut, Polres Cirebon mela-kukan pemasangan pintu perlintasan kereta api di sejumlah titik rawan kecelakaan yang selama ini dianggap membahayakan pengguna jalan. Hero yang didampingi Kasatlantas, Ajun Komisaris Polisi Edwin mengakui, perlintasan KA di Kaliwedi tersebut sangat membahayakan para pengguna jalan, apalagi, mereka yang baru melewati perlintasan itu.
Hero menyebutkan, pemasangan palang pintu merupakan program kepedulian sosial atau corporate social responsibility (CSR) melalui Polda Jawa Barat. Upaya tersebut sebagai langkah antisipasi kecelakaan lalu lintas.
Pemasangan palang pintu terse-but diilhami setelah terjadinya peristiwa kecelakaan diperlintasan tak berpintu di Kaliwedi yang menewaskan lima penumpang minibus jenis APV beberapa waktu lalu.
Langkah pemasangan pintu perlintasan, lanjutnya, merupakan antisipasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di perlintasan yang tidak berpintu. "Ini merupakan bentuk kepedulian kepolisian, terhadap keselamatan pengguna jalan", ucapnya.
” Pemasangan palang pintu terse-but, merupakan bentuk keperdulian kepolisian, terhadap keselamatan pengguna jalan. CSR melalui Polda Jabar tidak hanya memperbaiki atau membangun gedung sekolah, namun, untuk pengadaan palang pintu kereta api bagi perlintasan tak berpalang pintu.
Dari 13 titik perlintasan KA tak berpalang pintu paling rawan yang telah dipasang baru empat buah, masing-masing di Klangenan, Kaliwedi, Astanajapura dan daerah Pabedilan. Yang disegerakan dipasang itu perlintasan-perlintasan KA di jalan-jalan poros sementara lainnya segera dipasang menyusul, katanya.
Menurut Hero, ide pengadaan palang pintu KA, tersebut muncul karena, banyaknya warga yang meninggal dunia akibat tertabrak KA di perlintasan tanpa palang pintu. Sedangkan di Kabupaten Cirebon sangat banyak perlintasan tak berpalang pintu, terutama di pelosok desa, padahal ramai dilewati pengguna jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Sukma Nugraha yang biasa dipanggil Agas, menga-takan, mulai tahun 2012 ini akan me-masang rambu-rambu lalu lintas di 79 perlintasan KA yang tak berpintu. Akan lebih efektif lagi. Apabila didukung PT KAI dengan pemasangan rambu-rambu untuk kereta di setiap perlintasan tak berpalang pintu.
Sementara itu, Siti Fatimah, warga Desa Gua Kidul, Kecamatan Kaliwedi mengaku sangat berterimakasih atas adanya pemasangan palang pintu KA tersebut. "Jelas ini sangat berguna, terutama bagi pengendara yang baru melewati perlintasan tadi. Kadang ada teman atau saudara yang belum tahu situasi perlintasankan berbahaya," katanya.
http://beritainvestigasi.com/ctr/berita/berita-kriminal-79-Perlintasan-KA-Tak-Berpintu--Kini-Diperhatikan/631