Semester I, BUMI Cetak Rugi USD334,11 Juta

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan rugi bersih pada semester I-2012 sebesar USD334,11 juta. Kerugian ini bertambah dibandingkan dengan periode yang sama di 2011 sekira USD226,73 juta. Dengan demikian, laba perseroan mengalami penurunan 32,1 persen.

Berdasarkan keterangan yang diterbitkan perseroan dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (26/8/2012), anjloknya laba dikarenakan beban pokok pendapatan naik USD1,392 miliar dibandingkan periode yang sama di 2011 sebesar USD1,143 miliar.

Di samping itu, rugi bersih perseroan disebabkan dari rugi selisih kurs sebesar USD50,27 juta pada semester I-2012 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang untung sebesar USD80,93 juta.

Selain itu, laba usaha perseroan juga mengalami penurunan USD239,165 juta dari sebelumnya pada periode yang sama pada di 2011 sebesar USD461,399 juta. Namun demikian, pendapatan perseroan mengalami kenaikan sebesar USD1,946 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di 2011 sebesar USD1,792 miliar.

Adapun untuk kas dan setara kas perseroan mengalami kenaikan USD121,849 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada 2011 sebesar USD60,089 juta. Sedangkan aset perseroan pada semester I-2012 sebesar USD7,246 miliar.

Sebelumnya, perseroan mencatatkan laba bersih anjlok USD208 juta yakni dari USD108,2 juta menjadi minus USD100,4 juta. Laba bersih BUMI tercatat merosot hingga 192,8 persen pada laporan keuangan kuartal I-2012.

Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan akuntansi baru yang mana perseroan diminta untuk mengubah kepengurusan, yang dapat berpengaruh pada investor dalam jangka pendek ini.

Selain itu, penurunan laba bersih disebabkan oleh melambatnya perekonomian global, terutama situasi zona euro yang makin memburuk serta didukung melemahnya rupiah, dan menurunnya aktivitas operasi Newmont di Indonesia, telah memberikan kontribusi (bagi penurunan).

Menurut perseroan, melemahnya rupiah, dan tergerusnya produksi Newmont telah membuat harga saham turun 30 persen secara year-on-year (yoy), dan pembayaran sisa 2 tranche, dari pinjaman CIC. Hal lainnya yakni, kerugian forex yang timbul dari revaluasi triwulanan VAT Refund oleh Pemerintah Indonesia.

Sekadar informasi, BUMI mencatat harga jual rata-rata batu bara naik menjadi USD92,8 per ton di kuartal I-2012 dari USD87,7 per ton di kuartal I-2011, atau naik 5,8 persen.


http://economy.okezone.com/read/2012/08/26/278/680779/semester-i-bumi-cetak-rugi-usd334-11-juta



Related Search