Di akhir pekan ini (Jumat, 24/08) hampir semua lantai bursa Asia mengalami koreksi akibat aksi jual masif para investor terutama lantaran menyusutnya ekspektasi terhadap stimulus tambahan dari Federal Reserve AS serta munculnya kembali kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.
Merebaknya lagi kecemasan terhadap kondisi ekonomi dunia tersulut setelah sesi kemarin survei manufaktur dari zona euro dan China juga memberi gambaran outlook yang suram. Mengawali sesi Asia, indeks Nikkei sempat anjlok hingga 118.00 poin atau sekitar 1.3 persen ke level 9,060.12, dan tembus ke bawah moving average 5-hari pada 9,139.43 dan moving average 26-pekan pada 9,145.77.
Sementara indeks bursa Kospi Korea Selatan merosot 1.16 persen atau -22.50 poin ke level 1920.29, demikian juga dengan Kospi futures (KSc1) yang anjlok hingga -3.50 poin ke level 255.00. Sedangkan indeks Hang Seng hong Kong terkoreksi -1.13 persen atau sebanyak -288.16 poin ke level 19904.08.
http://www.monexnews.com/stock-index/aksi-jual-masif-rontokkan-bursa-asia.htm
Merebaknya lagi kecemasan terhadap kondisi ekonomi dunia tersulut setelah sesi kemarin survei manufaktur dari zona euro dan China juga memberi gambaran outlook yang suram. Mengawali sesi Asia, indeks Nikkei sempat anjlok hingga 118.00 poin atau sekitar 1.3 persen ke level 9,060.12, dan tembus ke bawah moving average 5-hari pada 9,139.43 dan moving average 26-pekan pada 9,145.77.
Sementara indeks bursa Kospi Korea Selatan merosot 1.16 persen atau -22.50 poin ke level 1920.29, demikian juga dengan Kospi futures (KSc1) yang anjlok hingga -3.50 poin ke level 255.00. Sedangkan indeks Hang Seng hong Kong terkoreksi -1.13 persen atau sebanyak -288.16 poin ke level 19904.08.
http://www.monexnews.com/stock-index/aksi-jual-masif-rontokkan-bursa-asia.htm
